Cerita Seru: Kau Mencintaiku Tanpa Sadar Setiap Sentuhanmu Membuka Luka Lama
Kabut membungkus kota terlarang, selembut sutra yang terlupakan. Di sanalah, di paviliun yang remuk oleh waktu, aku pertama kali melihatmu. Bayanganmu menari di antara lentera kertas yang berkedip, bagai roh yang mencari rumah.
Sentuhanmu… seperti belaian angin di atas danau es. Dingin, namun menyisakan riak yang menghangat di hatiku yang membeku. Kau menata rambutku yang tergerai dengan jemari yang gemetar, tak sadar menorehkan luka lama yang ku kira telah sembuh. Setiap helai yang kau sentuh, adalah pecahan kaca yang menikam jiwa.
Kau mencintaiku tanpa sadar. Aku tahu itu, merasakan denyutnya dalam setiap helaan nafasmu yang bergetar di dekat telingaku. Tatapanmu, seperti lukisan kabut pagi—indah, tapi tersembunyi di balik tirai misteri. Aku melihat di sana bayangan masa lalu, kenangan yang bukan milikku, namun terasa begitu familiar, begitu… nyata.
Hari-hari berlalu bagai kelopak sakura yang gugur di sungai waktu. Kita berdansa di bawah rembulan porselen, setiap gerakan adalah puisi yang tak terucapkan. Aku berusaha meraihmu, menggenggam bayanganmu, namun kau selalu lolos, menghilang di antara pilar-pilar batu yang bisu.
Apakah kau nyata? Ataukah hanya ilusi yang diciptakan oleh hati yang merindukan cinta yang tak mungkin? Apakah kau mimpi yang indah, ataukah mimpi buruk yang menyamar sebagai keindahan? Aku tak tahu. Yang ku tahu, aku tenggelam dalam pusaran cintamu yang fantastis.
Suatu malam, di tengah badai salju yang menggila, kau berdiri di ambang pintu kamar ku. Wajahmu pucat, matamu MEMANCARKAN kesedihan yang tak terhingga. Lalu, dengan suara serak, kau berbisik:
"Aku… dulu pernah mencintaimu di kehidupan lain."
Saat itu, teka-teki itu terpecahkan. Kenangan itu membanjiri benakku—pertarungan di medan perang berdarah, janji setia di bawah pohon plum yang mekar, dan pengkhianatan yang memilukan. Semuanya kembali, lebih jelas dari mimpi, lebih menyakitkan dari kenyataan.
Keindahan pengungkapan itu justru memperdalam luka lama. Karena aku tahu, meskipun kau mencintaiku di masa lalu, kita terikat takdir yang kejam…
"Jangan lupakan aku, sayang…," bisikan itu menggema, seolah berasal dari balik tabir waktu.
You Might Also Like: Full Drama Cinta Yang Mengakhiri